*tok tok
Siapa?
Aku
Oh. Kamu. Lagi
Kenapa? Kamu kecewa?
Tidak. Aku tidak akan pernah lelah untuk kecewa. Apalagi dengan kamu
Itulah kamu. Dan itulah sebabnya kenapa …
Kenapa?... itulah sebabnya kamu datang lagi dan lagi?
Kamu keberatan?
Tidak. Sama sekali tidak. Karena aku tahu
Tahu apa?
Kamu butuh aku
Dan karena itu, aku masih ada. Hingga saat ini
*gemericik
Ayo, silakan
Kenapa kamu melakukan ini?
Kan sudah aku bilang, … karena kamu butuh aku
Walau aku menggerogoti setiap jengkal tubuh kamu?
Untuk itu aku ada, sayang. Sudahlah. Dinikmati saja
Kali ini aku tidak mau
Lalu untuk apa kamu ke sini?
Untuk mencari tahu apakah aku bisa jadi kamu
Lalu?
Agar kita bisa bersatu
Lalu?
Tidak tahu
Sayang, kamu adalah kamu. Dan aku adalah aku
Aku ingin jadi kamu
Itu karena kamu melihat aku dalam versi kamu
Maksud kamu?
Bukan aku dalam versi aku
*tetes
Kamu tahu, setiap aku mendengar tetesmu. Rasanya selalu berbeda
Oh ya?
Kadang kamu seperti menetes di tenggorokan yang teriris pisau
Oh, menyakitkan?
Kadang. Tapi untuk membersihkan
Hmmm
Kadang kamu seperti menetes di kaki perempuan yang retak menjejak panas
Mendinginkan?
Ya, dan menenangkan
Kadang kamu tak ampunnya menetes di awan gelap, membuatku terlelap
Hahaha
Kadang kamu menetes di ruang sunyi
Hmmm
Dan saat itu kamu hanya ingin menemani
*debur
Kenapa kamu hanya ingin sendiri?
Kata siapa?
Kataku. Bahkan saat bersama kaummu, pun kamu pun memilih untuk menyendiri
Tapi aku tahu, bahkan saat itu pun kamu ada di sana
Dimana?
Di tepian, menungguku untuk menghampirimu
Hmmmm
Sekarang kamu tahu kan, … kita adalah satu
Tapi bukan ini yang aku mau
Aku tahu. Kamu api
Dan kamu … air
Dan kita saling mencinta dengan cara sederhana
Seperti saat kamu menetes di panasku yang menjelaga
Seperti kamu menghangatkanku di titik bekuku
Seperti kamu menemaniku dengan tetesmu di keheningan
Seperti kamu menungguku di tepian
Kamulah pengingat
Dan kamulah harapan
perbincangannya indah...
ReplyDelete