Posts

Showing posts from July, 2015

selamat datang kelas tiga!

enggak terasa si bocah udah naik ke kelas tiga. selama liburan kemarin, iya liburan yang 6 minggu itu, kita bikin kesepakatan-kesepakatan baru. quite big leaps, i guess. issue pertama adalah matematika. subject dimana titan dan beberapa temennya harus dapat remedial untuk pelajaran yang satu ini. tahun kemarin titan memang dapet guru yang agak akademis banget. tapi untungnya juga baik hati banget yang mau ngasih kelas tambahan tanpa pungutan biaya. suka bagi makanan pula. tahun ini, belum tentu dapat guru yang sama sementara kebutuhan mempertajam logika matematika masih sama. so, ... kesepakatan pertama: ikut kumon. dulu, suka ngetawain orang tua yang ambisius banget masukin anak-anaknya ke kumon. bayangan saya, mereka pengen banget punya anak-anak yang jago berhitung di luar kepala. tambah-tambahan, kali-kalian, memecah desimal dan ahli bilangan pecahan. kasihan anaknya. pikir saya selama ini. tapi hari ini. iya, hari ini. akhirnya saya mendaftarkan titan ke kumon *sound efek

it was gonna be like ... who's turn?

i remember a friend posted a question "isn't going to a carwash supposedly become a duty of a husband?" with a pin pointed on a famous carwash in the south of jakarta. who would have thought, within a few months it is now her husband's job to remember everything about running the house. i mean like ... every single thing. from the checking out the groceries what's in or out of stock, kid's tuition, staff's needs and salaries, pay all the bills within their due dates to the very small thing like remember when to buy the face powder for his wife. because now the wife is sick and cannot run the house for quite some times. yes. how many times, we; the housewife, think that we have done much compare to our husband. how many times, we; the housewife, think that we deserve lesser job lists and more rest (read: more me time) compare to our husband. these days the jobs of a wife and a husband has become overlapping. i have a friend who has become a housedad

revolusi setengah hati

ini bukan soal perang. tapi, soal memisahkan cinta dua pihak yang amat sangat saling mencinta dan telah lama memadu kasih dalam bentuk kegiatan yang mengasyikkan bagi keduanya: nenen! bagai candu, pernenenan ini dinikmati banget oleh si pelaku dan yang dipernenenkan. awalnya, pengen benar-benar weaning with love tanpa batas waktu. toh aku sama luna masih sama-sama menikmati. tapi kenyataan berkata lain. aku harus segera menyapih luna karena ada kemungkinan harus pergi ke luar kota untuk waktu yang agak lama. enggak pernah ada tenggat waktu yang jelas kapan benar-benar ingin memulai. sampai pada suatu waktu, luna selalu muntah kalau habis nenen. aneh. enggak tahu juga sebabnya kenapa. bahkan dikasih obat penawar rasa mual paling ampuh pun dia tetap saja muntah. ok, mungkin ini saatnya harus menyapih. batin saya saat itu. dua hari berhasil. luna juga mengerti kalau setiap kali dia nenen, pasti berujung muntah. rasa kemeng-kemeng di payudara pun akhirnya berkurang setelah saya per

as the moon is fading out

this ramadhan, was the only ramadhan i hardly catched up with. i feel so ... so sad, since i still have my mom and dad here for sahur and breakfasting, and i did not appreciate the bless. i only had two family breakfasting in total. i mean 'real' breakfasting when we all sat together, had the long pray and enjoyed the meal with all our heart. the rest, are just compulsory. dad would most likely break his fasting in hurry because he needed to go to the mosque. hubby was still in the office most of the times. mom got super tired and her appetite to breakfasting had already running out as she cooked the meal the whole day. so the adult was only me, with an empty heart. too bad. i started the ramadhan with a meeting with the client that left me dizzy the whole day and made me vomit just in time: twenty minutes before the breakfasting time *lol* it has been a while since i had to stand in the sun (i rode ojek) while fasting, and maybe i am just simply too old for jakarta'