Posts

45

 How is it like to be a 45 years old?  Well,  I have been a 45 for 8 straight days and I keep delaying writing this blog, just to have more time to think about what 45 really means.  Is it about the willing of no fear and be able to do anything I want? At least that what came to my thought as I woke up early in the morning that day. "I am 45 now, ... I think I can say and do whatever I want now. " Then what, bequeathing all the responsibilities to someone else? Ha ha ha  Then I am thinking about how life is about the conclusion, the situation we are in when we die. Oh yeah, surely not ready.  Then that particular moment has become a whole day,  and a day after,  and another day after,  more days,  up to this day.  My 45 has become the early days of worrying about the future. It feels the time flies too fast, my eldest is now going to a university, my youngest is now has become a fully grown woman (physically) with all the whir wind, typhonic mood, ... and I feel lonely.  As I

As she was buried, my hope had arisen

As Bi asih was burried into her grave,  I saw Oom Mumu's eyes with dried tears and lips pushed down his jaw to undescribeable sadness.  He witnessed his sons and in laws  burried her deeper: his one and only wife  as his love will be forever flying around him.  I saw him from a far, prayed for her and for myself too.  Ya Allah, berikan aku seorang suami yang bisa mengantarku ke liang lahat dengan syariatmu. menyolatkanku, memandikanku, menerima tubuhku di dalam sana dan meyusun bebatuan di punggungku. Seorang suami yang bisa membawaku menuju gerbang surgamu, dan mempertemukanku kembali dengannya di kehidupan akhiratku.  Aamiin

BEING FORTY: Maret untuk Bapak

Bapak, how are you up there? it has been a while. Pak, begitu banyak kejadian yang menimpa bumi sepeninggalnya bapak. Mulai Monas digundulin, tahun baru yang dihiasi banjir, sampai harga masker per boxnya bisa mencapai jutaan gegara pandemik virus Cofid-19 di Wuhan. Setelah beberapa bulan, akhirnya virus itu sampai juga ke Indonesia. Yang diumumin Jokowi sih, ada 2 penderita domisilinya di Depok. (Ngomong-ngomong ya Pak, presiden junjungan kita di periode lalu itu; sekarang kuring banget deh. Aneh bangeeeeeet, jatuhnya jadi sama aja seperti orang-orang aji mumpung yang berada di pemerintahan. Apalagi kombo sama Anies yg jadi gubernur ... aduh aduh aduh!) Pak, kalau bapak masih ada, Bapak pasti bingung deh kalau ke Superindo sekarang-sekarang ini. Sampai nyari jahe dan bawang bombai aja susah lho, Pak. Semua diborong. Apalagi yang berbau antiseptik, sampe alkohol 70% aja bisa habis! Anehnya, tissue antiseptik merk Dettol kok masih banyak, ... apa karena ada tulisannya NO AL

BEING FORTY: Mimpi di hari ke-116

hari ke dua, hari ke tiga, hari ke sekian puluh, bertanya-tanya kenapa bapak ngga juga datang ke dalam mimpi entah kenapa juga seperti harus didatangi, ya? kadang terbersit rasa ingin tahu gimana di sana, sering juga bertanya apa ada pesan-pesan yang belum tersampaikan (ini tipikal orang indonesia ya, dan aku emang orang indonesia ternyata) ha ha ha dan hari itu; luna sudah beberapa hari demam tinggi jam dua tiga puluh dini hari, datanglah aki *pintu belakang membuka Nnnaaaaa, ... Nnnaaaaa, ... Nna sakit apa? Ia datang memakai baju putih, baju koko yang biasa dia pakai ke masjid depan di mimpi itu aku tersadar, bahwa aki sudah tidak ada tapi tak peduli kupeluk dan kucium, tapi nampaknya ia tidak peduli karena segera mendekati si kecil yang terbaring dengan handuk kompres. Nna sakit apa? Ah, ini sih bentar lagi juga sehat bisa sekolah lagi Nna sholat dong, Kalau Nna sholat sekarang, nanti sholatnya pasti lebih banyak dari aki Dan aku terbangun. Merindu d

BEING FORTY: gegar part

Foto yang menjadi latar belakang blog (pada saat ini), diambil di suatu malam di hari-hari pertama saya bergabung bersama Romp. Tak lain daripada sebuah advertising agency, industri dimana saya selama puluhan tahun ini berkutat untuk menghidupi keluarga (semoga berkah), membangun pertemanan (semoga pertemanan baik) dan berkarya (semoga, dan ini yang paling saya takutkan, dapat berguna). Sebuah headphone full-ear, lampu yang bercahaya dan 1 pot tumbuhan dari Ikea ternyata cukup menggambarkan suasana hati, at least saat posting ini ditulis ya. Suasana hati dan kepala yang sedang gegar dengan bakti dan guna saya terhadap kehidupan. Asumsi saya, ini semua karena bidang pekerjaan saya yang sifatnya sagatlah artificial dan materialistik. lalu, sempat diri ini mempertanyakan, apakah bidang ini masih relevan dengan saya dan ke depannya nanti. Di sebuah pagi yang indah, saat saya dalam perjalanan menuju kantor, tentunya dengan semangat yang hilang selama beberapa hari ini, dan juga dengan

BEING FORTY: dad

as I wrote here, https://wulliewullie.blogspot.com/2019/05/life-begins-at-forty.html and I wrote before, https://wulliewullie.blogspot.com/2019/03/ma-n-pa.html Still I cannot believe that he's already gone. I can still hear his voice. I can still feel his presence. Specially at night, after Isya, he often stay for coffee and tv. I can still hear the phone rings when I come back late from the office, listen to his voice asking me when will I be home. This is too hard for me. It is like I'm loosing my spine and courageous facing life. Never thought loosing him is going to be this painful and I got suffocated every time I reminisce him. Often times I scream inside calling out his name "Bapaaaaaaaaaaaaaaaak" When I brush my teeth, when I exhale, when in shower, Would you come in my dream? I just want to ask you, "Are you okay?" "Has god been treating you nice?" "I miss you"

BEING FORTY: A day with Mom

Walau rumah sebelahan; jarang-jarang aku menghabiskan waktu di rumah Mamah. Tapi hari itu, kita masak dan belanja bareng. Judulnya sih pengen masak ayam panggang, sekalian juga belajar dan mencuri resep ayam bakar andalan si Mamah. Kangen juga rasanya. Dulu, tiap bulan Ramadhan, biasanya kita selalu duduk bareng untuk bikin kue. Kebiasaan ini terhenti baru-baru ini aja. Saat aku udah nemu vendor kue sehat dan enak, dan Mamah juga udah terlalu tua dan cepat merasa capek. Tinggal tradisi bikin cheese stick yang masih dipertahankan. Tapi biasanya itu lapaknya Mamah dan cucu-cucunya. Hari itu, aku malah skip sana-sini selama proses masaknya. Karena, Mamah minta bantuin obatin anak kucing yang lagi flu dan sakit mata. Tapi karena itu juga waktu memasak jadi lebih lama dan di sela-sela itu, kita jadi cerita banyak. Bahkan cerita hal yang sudah setahun ini kupendam, akhirnya tumpah ruah juga. Mamah juga cerita hal-hal kecil antara dia dan si aki. Buat Mamah, hal-hal yang dia ceritain itu