Apa yang murah di dunia?

Titan:
Nda, apa sih yang murah? Semua mahal. mobil VW combi mahal. Mersi mahal. Vespa mahal. Apa dong yang murah?

Me:
Hmmm... udara untuk nafas murah. Gratis, lho!

Titan:
I mean things.

Me:
Hmmm... things... apa ya... semua harus didapat dengan usaha soalnya, jadinya mahal.

Titan:
Iya, makanya Titan tanya apa yang murah.

Me:
What do you think? (lagi males mikir yang berat-berat)

Titan:
Oh, I know! (he raised his hand) A tree! Kita dapat pohon tanamnya di depan rumah. Nanemnya gratis, kan? Trus nanti kalau berbuah kaya pohon sawo yang di depan kita petik; gratis kan?

Me (dalam hati):
Tapi kan pohonnya beli. Eh kecuali dikasih sih. Tapi modal punya tanah kan mahal, mahal banget malah. Karena merasa harus memberi pesan moral, akhirnya aku jawab gini

Hmm, ... nice idea. Sekarang Titan tau kan, nanem pohon itu bagus karena bisa berguna untuk ke depannya.

Titan:
Iya juga ya, Nda. Besok-besok kita nanem pohon lagi ya, kaya waktu itu.

No comments:

Post a Comment

Happy 45th Me!

 How is it like to be a 45 years old?  Well,  I have been a 45 for 8 straight days and I keep delaying writing this blog, just to have more ...