lagi waktunya

seringkali, timbul pertanyaan "gue ngapain aja sih? di rumah seharian tapi ini gak sempet, itu gak sempet?" ... terus terang sedih sih rasanya lupa mau ngerjain ini, lupa mau ngerjain itu, nggak sempet ngerjain ini dan itu. padahal banyak banget yang bisa diceritain yang seringkali muncul JUSTRU di saat-saat yang tidak memungkinkan untuk buka laptop.

nah, mumpung sekarang jam 23:51 dan bocah-bocah sudah tertidur pulas, yuk marilah kita bercerita saja.

jadi, sebenarnya saya jadi full time emak-emak ya baru dua bulan terakhir ini. risainnya memang dari bulan desember. tapi dalam periode tiga bulan mulai dari desember sampai februari saya tidak benar-benar sendirian, melainkan ada ariawan yang juga memutuskan untuk keluar dari tempat kerjanya dan bersama saya mengelola rumah tangga.

praktis kehidupan kami selama tiga bulan itu kaya di film Cheaper by the dozen. bangun pagi, siapin sarapan, antar anak-anak sekolah, mandiin bayi, belanja mingguan, nyapu halaman, bertanam, memasak, menjahit, memaku, jemput anak, main, mandi, makan malam, cerita-cerita, bebikinan, cerita sebelum tidur sampai akhirnya kami terlelap dan begitu lagi keesokan harinya. senang, saat semua bisa dilakukan bersama dan tanggung jawab rumah tangga bisa saling lempar-tangkap dengan suami. bahagia juga bisa berswasembada seperti bangsa amish yang menanam sendiri bahan pangannya (walau kita cuma nanem cabe aja sih kemarin hahaha).

selama tiga bulan itu, ariawan tetap mencari-cari kantor yang lebih baik dan saya tetap freelancing dan iseng-iseng memulai usaha bebikinan. usaha kami untuk keluar dari negeri ini ternyata belum diizinkan tuhan, walaupun sempat terkena rayuan bekerja di coute d'ivoire dan sempat menjalani beberapa prosesnya, untung kami segera sadar bahwa ternyata lowongan itu hanyalah employment scam.

sayangnya, dan tentunya, hidup tidak seperti di film ya. dari awal kami berdua mengundurkan diri dari kantor karena kejenuhan yang melanda, kami pun sadar bahwa suatu hari; hari-hari Cheaper by the dozen kami akan berakhir. dan kami berdua atau salah satu harus kembali bekerja kantoran. at least, hingga 5 tahun ke depan.

selama periode tiga bulan itu, kami juga enggak hanya saling lempar-tangkap manajemen rumah tangga. well, kebanyakan sih saya yang lempar dan ariawan yang tangkap ya, karena waktu saya hampir seluruhnya untuk mengurus neng pipi tembem alias La Luna. ariawan juga banyak assist saya untuk urusan kerjaan freelance. bahkan sempat dia yang terima brief dan presentasi ke klien sementara saya menjadi 'koki' kreatifnya aja. so, bisa dibilang dalam tiga bulan itu kami lumayan bisa menyalurkan kejenuhan dengan mencoba hal baru yang ternyata juga bisa menghasilkan. walau memang, tidak sebesar kalau kami berdua fulltime bekerja kantoran.

demi  target mengirim anak-anak ke sekolah bagus saat kuliah, akhirnya, mulai maret kemarin ariawan kembali bekerja. dan sejak saat itu pun saya dilanda jetlag yang tak berkesudahan. fully domesticated mulai pagi hingga malam. apalagi luna sudah mulai makan, praktis saya tidak sempat melakukan banyak hal, apalagi nonton tv. kira-kira, inilah aktivitas harian saya.

bangun tidur langsung mandi, bangunin titan, siapin sarapan. walau titan dan ariawan dapat snack dan makan siang dari sekolah dan kantor, mereka tetap membawa bekal dari rumah. karena itu pagi-pagi adalah waktunya saya ingin menjadi seperti Ganesha, karena sepasang tangan ini rasanya kurang.

setelah ariawan dan titan berangkat, saya putar mesin cuci lalu tinggal untuk jalan sebentar sambil jemur-jemur sama luna. habis itu memandikan luna, menjemur pakaian, suapin luna makan pagi, menyusui dan menidurkan luna. saat luna tidur pagi, saya buru-buru masak untuk makan siang dan makan malam luna. snacks biasanya saya buat sekalian agak banyak lalu disimpan di kulkas, jadi tinggal ambil dan hangatkan kalau perlu. setelah luna bangun, baru saya bersih-bersih rumah sambil gendong luna atau dia main sendiri di crib. selesai beberes, saya titip luna ke rumah ibu saya lalu saya pun mandi. habis mandi, langsung suapin luna makan siang baru setelahnya saya pun makan siang. habis itu, kembali menyusui dan menidurkan luna. selama luna tidur siang, biasanya saya membereskan baju yang baru disetrika atau sekedar cek-cek instagram dan whatsapp. sumber berita saya sekarang hanya dua itu hahaha kasihan yaaa....

setelah luna bangun, biasanya langsung saya boyong untuk jemput titan kemudian bertiga menghabiskan waktu di halaman belakang untuk ngobrol sambil makan snack, main ayunan, sampai waktu mandi tiba dan anak-anak mandi bareng.

enggak ada tuh target 12 buku tahun ini, seperti tahun sebelumnya. bukan cuma enggak ada waktu, kalaupun ada waktu baru baca sebentar aja udah ngantuk dan biasanya saya lebih memilih blogging ketimbang baca.

ajakan teman-teman untuk sekedar ketemuan, atau bahkan brainstorming untuk bisnis Rapi-Rapi pun sulit untuk dilakukan. karena, mau ketemuan aja saya harus siap-siap sehari sebelumnya karena persiapan termasuk membawa bekal makanan Luna yang artinya, saya harus bangun lebih pagi lagi untuk memasak lebih cepat.
Selain itu waktunya juga kurang pas, karena jam 2 saya harus sudah kembali lagi ke rumah untuk jemput titan dari sekolah. ditambah lagi dengan kondisi lalu lintas yang sudah tidak bisa lagi membuat saya nyaman menyupir sendiri plus membawa seorang bayi. iya, sejak 2011 saya patah arang dengan kondisi jalan jakarta. itulah sebabnya saya lebih memilih untuk langganan ojek waktu berkantor di kawasan thamrin. dan satu setengah tahun terakhir saya berkantor di dekat rumah, yang membuat saya jauh lebih malas lagi untuk menjelajah jakarta. sejak itulah saya boleh dibilang buta peradaban, karena pijakan kaki ke mall udah sangat sangat jarang. dan emang jarang mau tau juga sih ada toko atau restoran baru apa. sekalinya ke mall yang lagi happening, seringkali berakhir dengan "ah masih gitu-gitu aja ternyata".

kalau mau dibilang bosan, ya bosan. tapi kalau ditanya senang atau enggak, ... ya senang.

dulu waktu awal freelancing dan belum hamil luna, tuhan mengizinkan saya untuk memiliki me-time lebih banyak. kegiatan pagi lebih kurang sama, menyiapkan sarapan dan bekal makan siang. tapi setelah dua lelaki berharga dalam hidup saya itu pergi beraktivitas ke sekolah dan ke kantor, ... rasanya dunia menjadi milik saya!
sambil menunggu bel mesin cuci berdenting, saya biasanya duduk-duduk di teras belakang sambil jemur punggung dan baca buku. seringkali juga sambil bikin sarapan dan minum teh pakai cangkir-cangkir lucu. foto kiri-kanan, upload ke socmed, potong kuku, pake kutek, bikin janji makan siang atau potong rambut atau iseng les bikin kue. tau-tau waktu udah menunjukkan pukul tiga, waktunya jemput titan.

mungkin, saat ini sedang waktunya saja untuk tidak memiliki waktu.
yang mana enggak terasa akan berlalu juga.
namanya juga waktu, yang selalu indah kalau memang udah waktunya.
semoga.


No comments:

Post a Comment

Happy 45th Me!

 How is it like to be a 45 years old?  Well,  I have been a 45 for 8 straight days and I keep delaying writing this blog, just to have more ...