Aku hitung domba-domba di langit malam, hingga akhirnya mataku pun terpejam. Dan saat itulah gerigi pemutar hari perlahan-lahan berhenti. Sangat perlahan, hingga nafasku pun tertahan. Lalu aku berjingkat pelan.
Tiba-tiba, rintik hujan di luar seketika membisu.
Kusibak tirai di jendela, tampak langit yang begitu kelam menaung malam. Bayang hitam yang selalu mengikuti, entah kemana mereka pergi. Lalu aku bertelanjang kaki, menjejak bumi. Menembus kristal air yang menggantung di udara, suaranya berdentingan jatuh ke tanah membentuk irama. Lalu ku lari secepat angin yang berbisik di sela-sela. Aku berputar, berjingkat dan melompat seperti balerina.
Lalu tibalah aku di sana.
No comments:
Post a Comment