Di suatu malam yang sunyi dan dingin, langit begitu gelap.
Namun, ada seorang wanita yang tidak dapat terlelap.
Dari semua mimpi yang telah dititinya, ada satu mimpi yang belum tercapai.
Dan ia tak putus asanya, terus dan terus menggapai.
Doanya sampai ke langit ke tujuh, dimana semua mahluk begitu patuh.
Sampai akhirnya suatu hari, hadirlah sebuah bintang jatuh.
Yang kemudian hinggap di peluknya,
dan menjelmlah menjadi seorang anak manusia.
Saat itulah pertama kali air mata mereka bersatu.
Anak itu kini tidak lagi menyusu
Anak itu kini tidak lagi membisu
Ia sudah tumbuh menjadi anak yang besar
Berlari, bernyanyi, berjingkat, menari dan melompat pagar
Perempuan itu ingin anak itu tahu,
Jika suatu malam petir menyambar,
Ia akan berada di sana
Jika suatu saat bayang hitam mendekat ke jendela,
Ia akan berada di sana
Jika suatu saat seekor laba-laba berjingkat mendekati,
Ia akan di sana melindungi
Jika suatu saat sepi hinggap di dirimu,
dan aku tidak ada di sana,
Tataplah satu bintang paling terang dan peganglah nadimu
maka nafasku akan berdenyut bersamamu.
Aku tidak akan memberimu petuah tentang cinta,
Aku tidak akan memberikan mimpi manisnya sungai susu di surga
Karena bagiku, kamulah cinta
Dan kamulah surga
Itulah jawabanku,
… jikalau nanti suatu saat nanti engkau bertanya.
Selamat ulang tahun ke-3, satelitku.
Selamat ulang tahun ya mbak untuk anaknya :) semoga jadi anak sholeh..
ReplyDeleteamin amiiiin :) maaciy :D
ReplyDelete*sekali lagi*... semoga tetap mengorbit di sekitar Ayah Bunda :)
ReplyDeleteAmin amin amiiiin, makasiy Lilyaaa *mmmuach
ReplyDelete