Posts

Showing posts from June, 2014
ramadhan 2014, hari #1: hikmah besar dari si kecil sesuatu yang mampu menghikmah itu memang harus bersifat personal, jadi bisa mengena dan membekas. termasuk juga ramadhan. pesan massive yang diucapkan hampir semua ulama hanyalah pengingat, belum tentu semua orang memaknai hikmah ramadhan dengan cara yang sama.  begitu juga dengan saya. lupa kapan terakhir mendulang hikmah ramadhan sepenuh hati, yang diiringi dengan perbaikan diri. tapi saya selalu bersyukur setiap ramadhan tiba, karena masih diberi kesempatan untuk bisa berbuka bersama keluarga besar di rumah orang tua. dulu waktu masih bekerja, saya selalu berusaha untuk berbuka di rumah saat buka puasa hari pertama. apakah itu pulang tenggo ataupun sengaja mengambil cuti. khusus tahun ini, saat menjelang detik-detik terakhir memasuki ramadhan pun, hati saya rasanya hambar. saya kurang tergiur dengan iming-iming bulan pengampunan dosa dan mendulang pahala. karena menurut saya, yang namanya ibadah ya sudahlah mutlak untuk yang

the power of waiting

hello, it is been a while. well, big boy is having a long holiday and little girl has been exercising her little steps. hence, cellphone is away most of the times and laptop has been occupied for the past week. yes, that would include night time; the time slot I used to blog. so, what's new? la luna is 11 and 2 weeks already. yesterday, june 26th 2014 was her official day of the ability to walk herself. started with four or five little steps and she gets scared sometimes, but i am sure she will walk independently real soon. while mum, is officially having her back-ache back. maybe 6 years is a tad long for having a second child. I completely forget every phases of child development and body needs longer time to adjust. yet the joints start clanking and energy has lessen. yes, in other words: i am aging.  hitting her first year in a few weeks, there has been a significant emotional leap with la luna. she screams and nags more often than she used to. it is like she is showing the wor

coins of wish

hari ini pulang sekolah titan bawa celengan yang dia buat sendiri di sekolah. terus, dia minta koin sama saya. t: nda, titan minta koin dong. i want to make some wishes.  sambil memasukkan koin yang saya kumpulin dari dompet, tas dan sudut-sudut, titan ngomong gini. t: i wish ... nda, batuk bahasa inggrisnya apa? cough ya? i wish my cough will be over soon (koin pertama) i wish, when i grow up, i can be a chef or a captain (koin ke tiga) when i grow up, i wish i have a big house (koin ke empat) when i grow up, i wish i will be a rich man and not forgetting god and nice behave (koin ke lima) when i grow up, i wish i can marry Naira (koin ke enam) when i grow up, i wish me and Naira can have a big house (koin ke tujuh)  di sela-sela doanya, saya mengamini setiap harapannya.  t: bunda, i still have one coin. it is for you. what do you wish?  me: ooo thank you!  i wish my children to be healthy and happy,  i wish me and bubu and nini and aki will be healthy too  so we can watch you and la

one of that #jleb moment

me: Tan, kok bunda perhatiin udah lama sih enggak sholat ke mesjid sama aki? t: Abis titan sebel, suka dipaksa Iqro sama Aki. Dimarahin, lagi. me: oh, gitu. oke.

I feel happy today

Image
I think I have just written about this a few days ago. Today I had the chance to de-list my uh-so-lazy-to-get-out-of-the-house and meet my besties yana and lita  , of course with Luna. And the moment finally came, when Luna threw tantrums and just could-not-stop-crying and refused to seat in her carseat. She cried almost the whole journey from Matari to Puri Indah Mall, ... and back! I tried to stay calm though, thanks to Yana and Lita who stayed calm too. The only thing I regretted was to let her off her carseat, yet she kept crying anyway. I knew this day would come. So tomorrow hopefully I am well-trained enough to hear her nags, annoying I-want-my-mommy-tantrums-and-cry... while I am driving. And hopefully, she will learn too that I will never give up. Thank you Yana for the lovely pic! Oh, and do you see the beautiful doll in polkadot? Its name is Luna, by @kuklagram (instagram) Go check their instagram feeds and be prepared to fall in love with their handmade hugs :)

Bussiness Day 2014

Image
Halo halo, ketemu lagi dengan bussiness day tahun ini! Business day tahun lalu, bisa dibaca di sini ya :) So yes, bussiness daynya titan tahun ini agak berbeda dengan tahun lalu. Kalau dulu kan orang tua harus menyumbang materi jualan selain yang disiapkan oleh murid-murid dan guru. Nah, kali ini, orang tua hanya bertugas untuk mensupervisi aja rangkaian kegiatan yang harus dilakukan anak-anak. So, inilah kira-kira rantai acaranya! Business day tahun ini diselenggarakan pada hari Jumat, 30 Mei 2014. Nah, kerepotan-kerepotannya dimulai sejak awal Mei. Pertama-tama, anak-anak membuat sebuah perusahaan. Kelasnya Titan ngasih nama Fun Day Market, karena topik term 4 kali ini adalah tentang siang dan malam. Saya ingat suatu hari sepulang sekolah, Titan menghampiri saya dan bercerita nama perusahaan dari dialah yang mendapat voting terbanyak di kelas (wah, emaknya aja belasan tahun jadi copywriter belom pernah berhasil bikin nama brand :D ) Keesokan harinya, Titan dapat copy Surat Perjanjia

Thrifty Living

Kehilangan sebagian pendapatan memang enggak mudah. Dan itulah yang terjadi sejak saya memutuskan untuk jadi ibu rumah tangga dan sama sekali tidak bekerja. Kegiatan bebikinan dan freelancing kayanya belum mumpuni untuk dibilang bekerja; karena memang belum stabil dan belum memfokuskan diri ke arah situ. Setelah ngejalanin, ternyata saya butuh waktu enam bulan untuk menjadi terbiasa dan bisa menari lagi dengan irama yang baru. Agak lama, saya akui. Manusia, memang seringkali harus dipaksa dulu untuk 'bisa'. Karena itu, penting untuk set-up target harus menyisihkan berapa banyak setiap bulannya. Itu yang bikin saya mau enggak mau jadi harus mau untuk memotong banyak hal yang (mungkin) bisa dibilang kurang penting. Kalau target sih, biasa, dana pendidikan anak hehehe. Karena buat saya dan Ariawan, itu yang terpenting dari semua yang paling penting. Lalu, gimana menyiasatinya? Saya bukan ahli keuangan, bukan juga frugal mama. Tips yang mau saya share ini lebih ke pengalaman

Halo Juni

Image
Beberapa bulan (uhm ... atau tahun ya?) terakhir ini, saya paling males sama yang namanya jalan-jalan yang radiusnya lebih dari 10 kilometer. Semua itu tepatnya sejak saya bekerja di kawasan thamrin beberapa tahun lalu dan terus terbawa sampai sekarang. Kalau ditanya kenapa, jawabnya standar: macet! Iya, jawaban pertama yang terlintas memang pasti yang satu itu. Tapi ternyata, lebih dari itu. Karena jawabannya lebih ke malas daripada ke macet. Sejak ngantor di kawasan thamrin saya jadi akrab dengan yang namanya teknologi mas ojek. Padahal sebelumnya, saya paling takut sama naik motor. Tapi keadaan memaksa saya untuk memberanikan diri naik ojek ketimbang saya harus bangun lebih pagi untuk bisa bawa mobil sendiri. Akhirnya, walau sudah pindah ngantor dan lokasinya cuma 5 kilometer; saya kerapkali juga naik ojek. Sudah keenakan kayanya. Tinggal hop in, menikmati pemandangan, sampe deh. Cepat, lagi! Bahkan saat hamil besar pun saya masih suka naik ojek saking malasnyaaaaaa! Selain it