Posts

Showing posts from October, 2015

Goin' frugal?

Image
Beberapa tahun terakhir ini frugal living lagi gencar lagi. Kalau di tahun delapan puluhan orang jadi kreatif soal musik dan gaya, sekarang ini orang jadi lebih kreatif dalam soal hasta karya dan kebutuhan rumah tangga. Mulai dari home decor, montessori at home dengan segala aktivitas sensorialnya untuk kebutuhan mem-PAUDkan anak di rumah, sampai ke soal jahit menjahit pakaian. Terima kasih sama website-website seperti Pinterest, Instructibles dan semacamnya. Enggak bisa dipungkirin lagi, kalau hidup memang semakin sulit. Perekonomian lagi berat, bukan cuma di Indonesia aja. Industri oil and gas yang kayanya untouchable aja, sekarang lagi PHK besar-besaran. Lucunya, kalau cerita-cerita soal tips-tips DIY sama nyokap; dia suka ketawa karena tips-tips itu udah ada sejak dia kecil dulu. Jamannya baju bikin sendiri, persis kaya kaya sekarang. Bedanya, kalau sekarang orang mulai PeDe untuk menjual hasil karya mereka. Sekarang, orang mulai pintar berjualan. Terima kasih pada teknologi :)

Peluk!

Image
Pelukan itu menyenangkan ya. Menghangatkan hati. Setiap malam, sebelum bobo, saya selalu meminta Luna dan Titan untuk saling peluk. Kalau mereka berantem, setelah minta maaf enggak lupa harus ada juga gesture peluk dan sun pipi. Kaya bunda sama bubunya yang lagi marahan, trus peluk-peluk minta maaf di depan anak-anak. Before bed ritual

Vitamin Sea

Image
Bubu pengen ngabisin cuti. Luna lagi seneng nonton Ponyo. Titan, masih juga keranjingan sama perahu. Jadi rasanya memang tepat kalau tema liburan kita kali ini adalah P A N T A I Awalnya, kita berencana untuk ke Belitung. Tapi ternyata setelah tanya-tanya, fasilitas water sport di sana masih kurang mumpuni dan island hoppingnya pun lumayan agak jauh, kurang cocok buat Luna yang masih umur 2 tahun dan takutnya panik saat naik perahu. Pilihan ke dua sempet tanya-tanya ke roemah pulomanuk   yang ternyata punya si director iklan Isaac Wee. Udah sempat imel-imelan, tapi setelah dipikir-pikir, situasi pantai selatan terlalu hardcore buat anak-anak karena berbatu dan berkarang. Ombaknya yang besar pun lebih cocok untuk para surfer ketimbang bocah-bocah yang kangen laut. Akhirnya, kita memutuskan untuk pergi ke Pulau Umang. Jauh sih naik mobilnya, tapi Luna bisa survive waktu road trip ke jawa tengah. So, perjalanan 6 jam kayanya sih bakalan aman-aman aja. Naik perahu ke pulaunya pun

Halo, Oktober!

Oktober baru dua belas hari berlalu. Tapi, hati dan kepala rasanya berisi banget. Alhamdulillah. Yet I complained still.  Beberapa minggu lalu kembali 'bertemu' dengan teman lama waktu kos jaman kuliah dulu. Anak psikologi '96. Dia menikahi cowok yang dulu dia pacarin yang sekarang lagi sekolah di luar negeri. Sambil nemenin suaminya bikin desertasi, temen saya itu nyambi kerja jadi social worker. Tugasnya, menjadi konselor para pencari suaka. Awalnya saya enggak peduli sama sekali soal para pencari suaka menyuaka ini. Kadang malah jadi suka becandaan betapa ingin saya mendaftar mencari suaka ke luar negeri. Anything out of Indonesia. Tapi setelah mendengar ceritanya, jadi kasihan sekali rasanya. Terhadap si pencari dan juga terhadap teman saya; yang harus mendengarkan kisah-kisah sedih setiap hari. Dia bilang, pulang dari kantor rasanya sudah kering sekali. Emotionally drained. Yeah, I feel you. Saya cuma bisa bilang begitu. Para pencari suaka itu menjual hart