Akhirnya, saat itu datang juga.

Kali ke dua mencoba menyapih Luna. Malam ini tepat malam ke tujuh Luna bisa bobo malam tanpa nenen. Perlahan mulai hilang crankynya, walau masih kebangun tengah malam mencari sudut kenyamanannya di dadaku.

Ternyata benar, menyapih itu butuh kekuatan dan keberanian bagi keduanya. Like it takes two to tango, masing-masing saling menguatkan. Terima kasih pada alam, yang membuat semua ini terjadi. Karena kalau enggak ada edisi muntah-muntah lagi seperti Juli lalu; mungkin saat ini Luna masih nenen juga.

Aku enggak pernah nge-set timing kapan Luna harus berhenti menyusu, karena seperti yang pernah aku ceritain di sini beberapa bulan lalu; kegiatan ini sama-sama menyenangkan buat kita berdua. Jadi mau sampai 3 tahun atau 4 tahun pun aku enggak keberatan. Tapi, terima kasih sama dokter rossie yang mengingatkan, kalau umur 3 tahun fase oral harus sudah selesai. Itu artinya, fase nenen dan coba-coba semua masuk ke mulut udah harus selesai. Luna sudah harus bisa dididik untuk berhenti itu semua. Plus, toilet training. Wah, ... tugas yang berat untuk umur 2 tahun ya.

And I am so proud, my baby girl is getting through them so very well. Kalau mau ke belakang, udah bilang dan langsung lari sambil copot celana sendiri. Walaupun masih suka ketuker mau poop atau mau pee. And for the weaning part, ... it is gorgeous.

Betapa hebatnya masa menyusui, namun enggak kalah hebat juga masa-masa menyapih. Setelah seminggu ini disapih, mamnya makin lahap dan semua mau dicobain. She gained another 500 grams within a week. Dan yang paling signifikan adalah, dia makin berani mengeksplorasi lingkungan sekitar. Bangun tidur sendiri, buka pintu dan mencari sendiri dimana ibunya. Kalau dibawa ke tempat umum pun dia sudah mau jalan-jalan sendiri dan menyapa orang-orang asing. Mau bobo pun sekarang mau di sekitar bubunya instead of under my armpit hehehe.

So what are the tips for this lovely weaning with love?
1. Understanding. Understand that both mom and kid needs time and follow your motherly intuition to notice which time is the right time.
2. Talk talk and talk. Give her understanding in a way she understands. Di kasus Luna, kayanya anaknya tipe benefit oriented. Jadi, daripada aku kasih tau dia soal sekarang udah gede dan anak gede enggak menyusu lagi; aku kasih tau dia kalau menyusu takutnya akan muntah-muntah lagi (dan memang itu kejadiannya, bukan bohong) ... and it works.
3. Load some more lots of activities to distract her from thinking of leyeh-leyeh sambil nenen
4. Introduce more variants of taste and textures to the tongue.
5. Some 'old school' tricks like putting band aids or even lipstick to your breast might needed, never be ashamed or feeling guilty just because of that.

And it's all folks!


Put up lots of activities ... 


... I mean LOTS!!! 

These are the series of persuading face 'Minta Nenen' 



Comments