Posts

Showing posts from July, 2014

Oh you failed me, Mr. Jobs.

Yes, Mr. Jobs ... you said computer should be personal. But look at what's happening now, my kids are having a cat fight over a macbook for Barney video and Minecraft; apps you did not create for apple. Both cried, so greater interference should give a go. Me: Titan, yuk kita problem solving. Bunda di sini mewakili adek luna untuk solve the problem, karena adek masih terlalu kecil untuk diskusi sama kamu. Titan: OK Me: So, what is the problem? Titan: Itu, adek ngerebut komputernya buat nonton Barney pas titan lagi main Minecraft. Ini kan weekend, Titan cuma boleh main Minecraft on weekend, kan? Kalau diganggu adek nanti jam main Minecraft Titan jadi berkurang. Titan nggak mau. Me: O, gitu tho masalahnya. OK then, kamu punya solusi apa? Titan: *mikir lama* Enggak tau, Titan enggak punya ide solusinya apa. Me: Hmmm, kalau gitu Bunda aja yang kasih solusi. Bunda punya 3 solusi, Titan pilih yang mana. OK? Titan: OK *masih dengan mulut bersungut-sungut dan bersuara tipis habis nangis* M
Image
ramadhan 2014, hari #17 : children have the biggest survival rate jam satu siang lewat tiga puluh menit. ada janji initial meeting awal tahun di sekolah titan, ... ya; di jam yang sama. tapi mobil mogok, kelamaan enggak dipakai dan enggak dipanasin jadi ngambek. rumah pun kosong, enggak bisa titip la luna. akhirnya, dengan segenap keberanian melanggar peraturan dan melewati batas kenormalan penjagaan kenyamaan anak yang dibuat sendiri, aku, titan, luna dan aki meluncur ke sekolah titan naik motor. di hari panas bulan puasa, saat luna genap berusia 1 tahun 1 hari. sepanjang jalan, aku mentertawakan diri sendiri. mentertawakan keadaan, tepatnya. padahal kesalnya bukan main. sama dengan level panas matahari siang itu.  tapi saking kesalnya, bawaannya malah jadi pengen ketawa. apalagi melihat titan ketawa-ketawa senang karena naik motor rame-rame. luna aku ikat dengan wrapper di dada. mukanya tegang dan takut, merungkut di dada sambil melihat-lihat pemandangan. kali pertama d
Image
ramadhan 2014, hari # 16 : kali pertama sang bulan kelilingi matahari enggak ada kata lain yang terucap selain syukur.  atas kebersamaan yang masih bisa kami dulang bersama di bulan ramadhan ini.  dan mengucap doa,  untuk sang bulan yang mulai menjejak.  selamat ulang tahun, sayang.  amin untuk semua yang baik-baik. 
Image
ramadhan 2014, hari #15 : UKM united wajar kalau ternyata, pembeli awal UKM adalah teman-teman dekat dan saudara-saudara kita sendiri. tak lain ya karena lingkupnya kecil. cuma tau dari mulut ke mulut. tapi ternyata, kepuasannya jauh lebih besar. dan hari ini kami bersatu, meramaikan hari raya dengan hantaran karya tangan-tangan kami. every minutes well spent. i bet the kids had the same feeling too. buat karya hari ini bisa diintip di instagram @bebikinan & @skoci_

Rule #1

Image
Yes, rule #1 is to love yourself, and accept who you really are. Diets are for those who hate themselves. A lot. I love you, babycakes.

bad people out there

setting: di teras belakang sambil nemenin titan makan siang (enggak puasa karena enggak mau sahur), dan terjadilah percakapan ini. me: tan, kamu tahu enggak, saat ini; detik ini dimana titan lagi makan nasi goreng kornet telor ini, di belahan dunia sana ada yang lagi perang. they are in a worst condition. titan: oya? me: iya, negara yang diserang namanya palestina. yang menyerang, namanya israel. titan: perang kenapa, nda? me: well, biasanya, semua perang itu sama sih alasannya. berebut tanah. land, the ground you stand, you live with your family and the whole nation. kaya gini contohnya. ini kan rumahnya titan, bunda, adek dan bubu. tempat kita main, bobok, mandi pakai air hangat, di kulkas isinya makanan-makanan kita, di halaman belakang tempat kita main, pohon sawo mangga dan nangka punya kita yang kita petik buahnya kapan aja dia berbuah. tempat tidur juga punya kita yang bisa bikin kita nyaman bobo. nah, suatu hari ada orang lain masuk ke rumah. tiba-tiba! udah gitu, orangnya engg
Image
ramadhan 2014, hari #11 : sahabat ternyata, punya anak perempuan itu beda rasanya dengan punya anak laki-laki. sulit dijelaskan, tapi bisa dirasakan. tahun lalu, tuhan memberi berkah ramadhan terbesar untukku, mengirimkan bulan ke pelukan. alhamdulillah, berkahnya makin terasa besar hari demi hari. hingga hari ini, dia berjalan menggandeng tanganku. lengkap rasanya. punya anak laki-laki yang sangat melindungi, dan punya anak perempuan yang semoga bisa menjadi sahabat hingga aku tua nanti.
ramadhan 2014, hari #10 : sisi baik nini ditinggalin pembantunya yang baru 10 bulan, tapi saya yang ngerasain patah hati. masalahnya ibu saya itu sudah sepuh, tapi buat dia standar rumah bersih itu tinggi sekali. jadi, kalau rumah enggak bersih dia pasti bersih-bersih; enggak peduli dia sudah sepuh, lagi berpuasa, dan punya kecenderungan bagi vertigonya untuk kambuh kalau kecapekan.  tapi ada satu hal yang selalu saya dapati kalau pembantu pulang kampung. rumah jadi lebih rapi dan bersih. padahal, biasanya, mau dibersihin setiap hari pun tetap aja keadaan rumah sore hari itu selalu berdebu dan enggak rapi.  ternyata, kalau enggak ada pembantu, masing-masing penghuni rumah jadi lebih sadar diri. lebih punya empati dan rasa tanggung jawab menjaga rumah tetap bersih. karena, kalau enggak, mereka-mereka juga yang harus membersihkan.  *selonjoran kaki dulu, sebelom kebut-kebut lagi* 

Janji

Dari hari Kamis minggu lalu, titan menginap di rumah eyang. Titan bilang, dia akan kembali hari senin. Seperti biasa, saya bekali semua keperluan dia sampai vitamin; jadwal dan tentunya ... workbook. Supaya dia mengerti, liburan bukan berarti kebebasan yang sebebas-bebasnya. Masih ada kewajiban belajar dan mengulang pelajaran yang masih harus dia lakukan. Kesannya kejam ya, tapi beneran kok. Workbooknya Titan itu menyenangkan banget untuk dikerjain; jadi saya tidak merasa berdosa mewajibkannya untuk tetap belajar saat liburan :) Nah, hari ini hari senin. Pagi-pagi saya sudah telfon dia untuk bertanya; apakah dia puasa atau enggak. Karena kalau enggak puasa, saya mau masak makanan kesukaan dia. Ternyata Titan enggak puasa, karena enggak bangun sahur dan dia minta dimasakin ikan dori goreng ala-ala bunda untuk makan malam. Tiba-tiba, sorenya saya terserang demam dan ikan dori masih tergeletak belum sempat dibumbuin. Karena proses pengolahannya bakalan cepet, saya enggak khawatir sih. Tin
ramadhan 2014, hari #9 : down with typhoid buka puasa jam 3, karena tiba-tiba badan menggigil dan panas tinggi.  si bakteri nakal datang kembali. 
Ramadhan 2014, hari #8 : menolak lupa ... tapi jadinya malah lupa.  setahun yang lalu, perut masih membuncit dengan derita sakit punggung dan pinggang yang luar biasa. tak tahunya, seminggu kemudian lahirlah si bayi mungil. sejak itu, saya lupa apa yang terjadi dan tahu-tahu, hari ini tawaf keliling mall untuk mencari kado ulang tahunnya yang pertama.  dibandingkan dengan titan dulu, saya hampir ingat setiap milestonesnya. ingat juga hal-hal lucu yang pertama kali dilakukan olehnya. tapi dengan luna, waktu terasa terlalu cepat berlalu sehingga otak saya kurang bisa merekam setiap kejadian.  apa karena sekarang saya yang mengasuhnya sendiri setiap detiknya? jadi, terlalu banyak hal mengagumkan yang terjadi hingga kapasitas memori saya tumpah ruah?  tapi biarlah. walau saya lupa, semoga dia ingat kebersamaan kami di setiap detiknya.  karena saya, tidak lupa rasanya. 
ramadhan 2014, hari #7 : puasa daging, a mind banging.  agak shock membaca status facebook seorang teman hari ini, tentang alasan dia untuk tidak menjadi golput pada pemilu 9 juli nanti. ada banyak alasan, tapi yang membuat saya tercengang adalah karena dia peduli pada tingkat perekonomian yang lebih baik, yang bisa membuat keluarganya berhenti berpuasa makan daging yang sudah setahun ini tidak dia beli di pasar karena harga daging yang melambung tinggi dan tak kunjung kembali.  terdengar memprihatinkan, walau saya tahu ia tidak berasal dari tingkat ekonomi yang rendah. ia seorang pns kementrian luar negeri yang baru setahun ini menjejak kembali ke indonesia, bersuamikan seorang pengusaha. anak-anaknya bersekolah di sebuah sekolah internasional di cibubur, dan merupakan salah satu klien financial planner ternama di Indonesia.  dengan semua latar belakang itu, ... mereka puasa makan daging?  bukannya nyinyir, tapi sebaliknya, saya kagum. sangat kagum. saya selalu kagum pada oran
ramadhan 2014, hari #6,7,8 : menyambut sepi kesepian itu adalah kehilangan 1/3 hati untuk beberapa hari.  titan menginap di rumah eyang - neni. :'(
ramadhan 2014, hari #5 : jokowi coba, facebook siapa yang timeline-nya beberapa bulan ini enggak ramai dengan pendapat politik mulai dari sumber bener sampai sumber caur? dari yang masuk akal sampai akal-akalan, dari yang tadinya teman baik terus jadi sensi-sensian.  hei, paling tidak, hal itu mengartikan  proses pembelajaran demokrasi mulai membaik. hanya saja, bangsa indonesia belum siap untuk go-digital dimana semua pendapat (jadinya) seperti harus dibahas dan dibumbui. that is so much not the point.  kalau dalam teori komunikasi, lama-lama yang namanya informasi memang akan menjadi semakin tidak jelas. tapi itu yang akan membuat kita, manusia, akan terus dan terus berkomunikasi demi informasi yang paling benar yang kita ingin dengar.  catat, yang ingin kita dengar.  so, what's the point of jadi ikutan misuh-misuh di sosmed, kalau pada akhirnya hanya ingin mendengar apa yang kita ingin dengar.   saya sendiri, bukan fanboy-nya pemberitaan politik. dalam hal ini, pemilih
ramadhan 2014, hari #4 : redemption enggak ada orang tua yang sempurna. itu pasti.  namun saat kita, orang tua, menyadari kesalahan yang telah kita perbuat terhadap anak-anak, sulit rasanya untuk tidak 'membayar' mereka dengan hal-hal yang mereka sukai.  rasa bersalah itu terkadang memang mengalahkan segalanya. semakin susah lagi kalau anak sudah mulai mengerti 'pola' orang tua untuk menebus kesalahan. bisa-bisa, kita yang 'habis' dimanfaatkan.  setiap orang tua sadar nggak sih, dengan keadaan itu?  untuk menghindari hal itu, saya lebih suka mengajak anak-anak bicara ketimbang membayar mereka dengan hal-hal yang mereka sukai. saya lebih suka menarik mereka ke kamar lalu bicara empat mata tentang kesalahan yang saya buat; atau tentang keadaan yang tidak mengenakkan yang terpaksa terjadi terhadap mereka. saya lebih suka meminta maaf, atau berdiskusi bagaimana untuk membuat keadaan menjadi lebih baik. dan saat mereka bertanya kenapa kenapa dan kenapa tentang suatu
ramadhan 2014, hari #4 : redemption enggak ada orang tua yang sempurna. itu pasti.  namun saat kita, orang tua, menyadari kesalahan yang telah kita perbuat terhadap anak-anak, sulit rasanya untuk tidak 'membayar' mereka dengan hal-hal yang mereka sukai.  rasa bersalah itu terkadang memang mengalahkan segalanya. semakin susah lagi kalau anak sudah mulai mengerti 'pola' orang tua untuk menebus kesalahan. bisa-bisa, kita yang 'habis' dimanfaatkan.  setiap orang tua sadar nggak sih, dengan keadaan itu?  untuk menghindari hal itu, saya lebih suka mengajak anak-anak bicara ketimbang membayar mereka dengan hal-hal yang mereka sukai. saya lebih suka menarik mereka ke kamar lalu bicara empat mata tentang kesalahan yang saya buat; atau tentang keadaan yang tidak mengenakkan yang terpaksa terjadi terhadap mereka. saya lebih suka meminta maaf, atau berdiskusi bagaimana untuk membuat keadaan menjadi lebih baik. dan saat mereka bertanya kenapa kenapa dan kenapa tentan
ramadhan 2014, hari #3 : keep stirring kadang, kalau hari lagi melelahkan: luna susah makan, titan enggak mau belajar dan enggak mau makan, rumah acak-acakan, kamar mandi belum dicuci, pakaian masih di dalam mesin cuci tak sempat dijemur, suami pulang malam dan lelah, ... namun kami masih berdiri berduaan di tengah malam. mengaduk gula.  saat semua itu terjadi, cuma satu pertanyaan yang timbul di kepala saya: "sebenernya worth it nggak sih, bisnis yang sedang saya rintis ini?"  tapi saat itu juga, suami selalu memberi kekuatan yang luar biasa besar dengan kata-kata sederhananya.  "dijalanin aja, siapa tahu. karena kita enggak pernah tahu.  kamu tuh hebat, saat enggak bekerja aja, masih bisa menghasilkan." enam bulan lalu, awal-awal kesenangan baru ini bermula, saya suka becanda. saya bilang ke suami, saya ingin mengaduk gula sampai la luna kuliah nanti. lucu kan, saat nanti umur kita enam puluhan, kita masih bisa traktir temen-temennya anak-anak. hasil da
mendidik anak laki-laki,  adalah menyiapkan mereka untuk bisa terbang.  tapi mendidik anak perempuan,  adalah untuk  mengingatkan mereka agar tidak lupa kembali ke sarang.  as posted in here.
ramadhan 2014, hari #2: mother and daughter saya dan ibu sedang duduk di meja makan, mereka-reka penganan bukaan yang enak di lidah. seperti biasa, luna mengekor kemana pun saya pergi.  saya:  kamu enggak bosan ya lun, ngintilin bunda terus?  dari lahir, lho. enggak sedetik pun bunda boleh jauh dari kamu.  ibu saya:  ya enggak ya lun ya? apalagi nanti kalau bundanya harus tugas ke luar kota, pasti deh kehilangan.  habis itu, saya dan ibu membahas sesuatu yang personal tentang lelaki-lelaki kami. dan beliau pun tertawa. terbahak-bahak, sampai saya tiba-tiba tercekat. berusaha mengingat kapan terakhir saya dan ibu tertawa bersama selepas itu. gagal. lupa total.  iya, ya.  enggak usah luna, ternyata saya yang sudah berusia 35 tahun pun enggak bisa jauh dari ibunda. dan melihatnya tertawa selepas tadi karena hal yang kecil, membuat saya sadar bahwa yang saya inginkan hanyalah melihat ibu bahagia. namun entah sudah berapa lama saya mungkin melupakan beliau. sibuk dengan kehid