Surprise, surprise!

Bukan, bukan. Ini bukan acara Surprise Surprise yang dulu pernah digelar sebuah TV swasta di Indonesia. Tapi rasanya, ... somewhat like it lah :)

So yes, this is our first ride with Mr. Golfie setelah beberapa bulan dia mendekam di garasi. Bukan karena kenapa-kenapa, ya memang kebetulan karena dia ditaro di deretan paling dalam, jadi kita suka agak malas aja makenya. Ditambah lagi, ... dia itu cepet haus. Kurang cocok sama iklim Jakarta yang panas dan macet gini :D

So yes, Titan seneng banget kita mau jalan-jalan ke rumah Andra naik Mr. Golfie. Dia minta buka sun roofnya lah, inilah, itulah, sayang kemudian dia tertidur di tengah perjalanan.

Ada bagusnya juga sih Titan bobo, karena enggak lama setelah bertolak dari rumah, tiba-tiba aku mencium bau hangus tapi kita enggak nemu darimana datangnya. Tapi Bubu memutuskan untuk terus berjalan, dengan mematikan AC. Kebayang deh kalau Titan enggak tidur, pasti protesnya ngalah-ngalahin kepanikan dan panasnya suasana hari itu. Di dahinya, terlihat keringat menetes tes tes karena panasnya. Tapi Titan tetap asyik terlelap. Perjalanan pun terus dilakukan, ... walau terus terang aku jadi sedikit tegang. Bubu juga sih, tapi kayanya dia berusaha untuk tetap t.e.n.a.n.g walaupun aku tahu dia pasti kebat kebit jugaaaaaaaaaa!

Rumahnya Andra itu di daerah Rawamangun. Tepat di depan Orion Plaza, tiba-tiba kita melihat ada sedikit asap putih mulai mengepul memasuki kabin mobil. Asap itu berasal dari sela-sela konsol tengah mobil. O'o, ... dari sedikit panik aku pun mulai panik dan minta Bubu segera menepi. Tapi, ... nekad banget Bubu terus melaju dengan santai karena memang rumahnya Andra a.k.a Bude Santi cuma beberapa kilometer lagi. Tinggal putar balik, belok kiri, belok kiri lagi ... sampe deh!

Dan akhirnya, kita sampai dengan selamat. Sore itu.

Tak lama kemudian, Pakde Iin pun datang. Lalu segera bersama Bubu dan Pakde Indra, mereka semua bongkar mobil. Titan juga ikutan, sih. Dari suaranya yang paling kecil itu, dia teriak-teriak kasih tahu bundanya bahwa yang bermasalah adalah gusi mobil. "Busi, Titan. Bukan gusi." Kata Bubu.

Akhirnya, Bubu dan para Pakde yakin semuanya baik-baik saja dan mobil bisa kita kendarai pulang ke rumah. Sekitar jam sembilan, akhirnya kita pamitan lalu pulang.

Di perjalanan pulang, Titan tidak tidur seperti saat kita berangkat. Jadinya agak-agak bawel gitu deh kenapa ACnya enggak nyala. Untungnya, bisa dikasih sedikit pengertian. Sementara dia asyik dengan suasana langit malam karena sunroof dibuka, mataku tertuju ke arah dashboard dimana navigasi berada. Semuanya aman. Temperatur tetap di angka 90, tidak lagi terlihat adanya asap dari celah-celah dan mobil tetap bisa melaju. Walau kadang lampu peringatan 'Service Now' menyala, tapi kata Bubu itu bukan masalah.

Tiba-tiba, saat kita sedang melaju di jalan Proklamasi, Bubu pun panik dan segera menepi. Aku ingat, kalau lampu yang satu itu sudah menyala, kita hanya punya waktu satu menit untuk segera menepi. Dan menepilah kita, tepat di ujung pertigaan dan sempat membuat orang-orang sedikit kesal. Well, maaf yah mas... darurat nih, plis deh.

Mesin mati and that's it. Nothing we can do, but just waited for help. Bubu segera menelfon Pakde In, dan Pakde In pun segera meluncur ke lokasi dimana kita berada. Titan, anehnya, sama sekali enggak panik. Mungkin karena dia sudah beberapa kali mengalami mobil mogok sebelumnya sama aki dan eyangnya hehehehe. Kalau aku? Nah, ... perempuan yang satu ini memang sangat tidak familiar dengan mobil mogok hihihihi. Bubunya? Ah, dia juga familiar pasti ... cuma malas kalau harus mengalaminya (lagi dan lagi!) hihihihi....

Akhirnya, Bubu menyuruh aku dan Titan untuk pulang duluan naik taksi, sementara menunggu Pakde In. Sampai di rumah, belum aku selesai menerima uang kembalian dari supir taksi, Titan udah lari melesat ke dalam. Alasannya? Mau cerita sama aki mobil VW-nya mogok (-_-")

Bubu pun pulang jam 2 dini hari, tepat seperti perkiraannya. Akhirnya Mr. Golfie pun dikembalikan ke sangkarnya di daerah Pluit. Yang kasihan ya Bubu, karena tidurnya jadi sedikit sementara besok sudah harus kembali bekerja.

So much surprise as the life itself. But as long as we are together, all can pass.