kapan nambah?


Makin ke sini, saat aku lagi barengan sama Titan makin banyak yang suka nanyain aku “Kapan nambah lagi? Udah gede tuh!” Selama ini, aku selalu bilang “Entar aja ah, mahal!” kataku sambil nyengir. Tidak sambil berlalu pergi, tapi seolah menunggu respon mereka. So far sih, kalau aku jawab gitu biasanya mereka cuma diam dan senyum-senyum aja. Gak tau karena mereka somehow agree atau dalam hati ngetawain jawaban aku.
Well, apapun itu; semua orang kan punya pilihan dan rencana hidup masing-masing kan ya. Tapi alasan ‘mahal’ itu bukan cuma berlaku untuk masalah uang lho. Itu iya, for sure. Tapi itu mah bisa kelihatan wujudnya. Tapi gimana dengan mahalnya rasa yang harus dihadapi? Mahalnya rasa ups and down selama hamil, dan buat aku adalah juga rasa ups and downs saat persiapan untuk hamil dan program untuk hamil serta selama hamil. Obat yang musti ditelen selama hamil, suntik, itu sih nggak seberapa. Tapi deg-degan takut kenapa-kenapa itu yang hanya bisa terbayar saat melihat si adik bayi lahir sehat wal afiat.
Belum lagi, mahal waktu. Masalah waktu tidur yang terganggu karena musti bangun malam sih udah biasa. Baik karena terbiasa lembur, side job tengah malam atau karena nggak bisa tidur. Tapi waktu untuk barengan sama si kecil dan memperhatikannya secara penuh, itu yang justru lebih mahal. Aku nggak kebayang kalau kalau waktuku selama week end habis untuk nyuapin tiga orang anak yang susah diatur dan lari sana-sini. Haaaa, … mungkin bisa mati berdiri aku hahaha *L.E.B.A.Y
Tapi bener deh, coba kalau aku punya anak lebih dari satu sekarang ini. Mungkin aku nggak akan sempat bikin blog untuk Titan, meng-update Facebooknya Titan, bikin scrap book nya dia sejak lahir sampai sekarang, ngumpulin gambar-gambarnya dia dan ditempel di dinding dengan rapi. Hal ini aku bisa bangga deh, nggak banyak ibu yang bisa bikin blog untuk anaknya dan rajin meng-update he he he. Dan salah satu yang terpenting juga, mungkin akan sangat mahal buat aku untuk tetap bisa ngeblog, mandi lama-lama siraman air dingin sekedar tidur-tiduran di sofa dengerin musik tanpa melakukan apa-apa, atau melakukan kegiatan Me – Time lainnya.
But most of all, I think one Titan is enuff for me, at least for now. Dan aku justru lagi senang-senangnya menikmati perkembangan Titan yang mulai masuk ke perkembangan emosional. Ngeliat yang sudah lancar bicara trus bisa diajak ngobrol. Memperhatikan dia kalo lagi ngambek. Terharu biru kalau sebelum tidur dia ngelus-ngelus rambut aku atau sekedar nyabunin punggung. So yes, … I think one is enough. Kalaupun mau nambah, mungkin nanti. Nanti nanti nanti … enggak tahu kapan :)

Comments

  1. iyaaa... lebih konsen menikmati kesyukuran ya^^

    ReplyDelete

Post a Comment