karnaval

entah kenapa, hidupku seperti sebuah karnaval yang tak berkesudahan beberapa waktu terakhir ini. walau malam telah larut dan berganti pagi, suaranya masih memekakkan telinga. genderangnya masih berdentam meregang hati. bayangan confettinya yang berwarna warni masih mengejar menjadi bayang kelabu yang tak hentinya berlari.
badut-badut itu masih memakai kostum yang sama, setiap hari. seutas benang yang membentang menguji nyali, masih di sana untuk dilewati.

semuanya berteriak. semuanya hingar bingar. semuanya terdengar. semuanya harus dilakukan. semuanya tidak bisa ditinggalkan.

aku. beberapa waktu yang lalu aku bisa menghadapi semuanya.


tapi entah kenapa, aku ingin diriku.
lebih banyak lagi.

Comments