istirahat

seperti marathon yang terus berlari tak terkendali mengejar tanpa henti berhari-hari menyisakan gelembung kantuk di bawah mata dan kemerahan amarah serta setetes lelah yang terus menguntit kemanapun aku pergi tanpa tega membiarkan semuanya berhenti

apa sih mau kamu tanyaku dalam hati dan kutahu kamu tidak akan pernah mau menjawab selain membuntuti langkah dan deru nafasku kemarin, hari ini, dan mungkin esok hari saat mataku tak ingin lagi berteman dengan cahaya

dini hari ini aku turuti maumu untuk istirahat dari lelahnya tidur tanpa tahu apa yang harus aku rasa pikir laku selain sebentuk kosong yang membingungkan dan kusingkap selimut tanda tanya menggantikannya dengan secangkir susu hangat

untuk pertama kali dalam hidup kurindukan mimpi mimpiku


... yang terburuk sekalipun.

Comments