Posts

Showing posts from October, 2009

Layang. Terbang. Pulang.

Akulah sang layang. Merentang, membentang, menari-nari di angkasa; gemulai mengikuti kemana angin bertiup. Berteman langit dan pepohonan, berpayung pelangi, bermata embun pagi. Menyapa burung, bernafas debu, telingaku meliar mendengarkan setiap bisikan. Aku menatap ke kejauhan. Melampaui pandanganmu. Ada jingga yang menyapaku di penghujung hari. Seraya melambaikan tangannya, ia berkata “Sampai Jumpa!” Dan aku pun tersenyum. “Aku tidak pernah pergi. Aku selalu di sini. Dan kutahu kamu akan datang lagi esok hari.” Kataku dalam hati. Lalu aku dengarkan ceritamu, burung kecil bersayap mungil. Sayap yang mengantarmu menjelajah angkasa, meniti setiap lekuk angin dan menyecap gelombang dengan ujung jemari kaki. Dan aku melihat batas biru diantara langit dan pelupuk mataku. Menggelegak, melambai-lambai memanggilku dari jauh. Aku membalas lambaiannya. Aku di sini. Kamu di sana. Ada antara disela-sela. Kamu terlihat begitu damai, tapi aku tidak pernah tahu betapa dalam kamu menyimpan. Ak

istirahat

seperti marathon yang terus berlari tak terkendali mengejar tanpa henti berhari-hari menyisakan gelembung kantuk di bawah mata dan kemerahan amarah serta setetes lelah yang terus menguntit kemanapun aku pergi tanpa tega membiarkan semuanya berhenti apa sih mau kamu tanyaku dalam hati dan kutahu kamu tidak akan pernah mau menjawab selain membuntuti langkah dan deru nafasku kemarin, hari ini, dan mungkin esok hari saat mataku tak ingin lagi berteman dengan cahaya dini hari ini aku turuti maumu untuk istirahat dari lelahnya tidur tanpa tahu apa yang harus aku rasa pikir laku selain sebentuk kosong yang membingungkan dan kusingkap selimut tanda tanya menggantikannya dengan secangkir susu hangat untuk pertama kali dalam hidup kurindukan mimpi mimpiku ... yang terburuk sekalipun.

sore yang indah

Mereka duduk di beranda. Dengan sebatang rokok di tangan masing – masing. Bara merahnya perlahan melahap puntung tanpa bantuan hisapan. Tak pernah salah satu dari mereka bisa menerka, waktu yang berserak terkumpul menjadi sebuah rasa tanpa disengaja. Di sebuah sore yang indah. Di sebuah kafetaria, dia duduk sendiri. Menikmati setiap detik yang bergulir. Tanpa lagi memikirkan kemarin dan hari esok. Bahkan tak ada sisa tadi pagi. Yang ada hanya saat ini, pertama kali dalam hidupnya menjadi sahabat bagi dirinya sendiri. Di sebuah sore yang indah. Seorang laki-laki menggelendot manja di pundak seorang perempuan, sibuk menghirup aroma kuduknya. Perlahan tangannya bergerak ke depan, memeluk perempuan itu. Dia tak ingin berkedip, supaya tak akan lepas pandangan darinya. Ingin menikmati setiap sepersekian detik yang tersisa, dia tidak tahu perempuan di depannya berderai air mata tanpa suara. Apa yang selalu diinginkannya kini hadir di depan mata. Tapi bukan untuk waktu yang lama. Dan t

a magic wonder of mommaland

Image

mencoba

ada kalanya dimana kita memang harus terjatuh dan terjatuh lagi bukan karena bodoh bukan karena kita nggak belajar dari kesalahan tapi karena terkadang kita butuh menguji batas kemampuan untuk tahu. hanya itu. apakah setiap rasa masih terasa sama akan tetap sama atau semuanya mati tak bersisa dan saat kamu menatapnya tanpa ada definisi menyelip di setiap kedip apakah itu menjadi isyarat bahwa kita sebaiknya berhenti mencoba? apakah saatnya berhenti menguji batas karena kita sudah jauh melewati batas dengan membawa hari esok menjadi hari ini

second chance

I had never imagined I would have ever wanted a child. So bad. To me marriage itself is a strange thing; let alone of having another bunch of little me or him in our life. But one day, in my life after marriage, I felt so lonely. I want to have a bump on my flat stomach. There will come a moment when you realize that life is not only about yourself or the one you love. Not only about to get what you want and reducing what ifs from your brain. There will come a moment when you want to start giving. On the day you'll never know, it will just ... come. And ever since, I recited “Yaa Mushawwir” after I pray. And sometimes, all day long. To get what you want, is not easy. When you get it easy, consider it’s a temptation. But when you get it harder, consider it’s a reward. I’d never think The Almighty was too busy to hear my pray. He just wanted me to rethink how bad do I want that little bump that will cause me excess weight, stretch marks all over the place, hormonal yo-yo and more ove