pagi itu akhirnya datang juga
angin yang bertiup pelan disela kudukku malah membuatku terbangun, dan aku menatap ke kejauhan
membentanglah lautan biru yang luas berbatas pandang
tak ada fatamorgana
sebuah garis dengan jelas membelah samudra dan langit cantik di atasnya
baru saja, sang awan menumpahkan amarahnya
baru saja, langit menumpahkan tangisnya
angin pun tak kalah gaya, ia ikut mengacaukan segalanya
saling mengejar dan terus menyakiti
sampai akhirnya datanglah matahari
pagi yang indah itu akhirnya datang
dan laut selepas badai memang jauh lebih tenang
aku duduk sendiri
dulu, ada istana pasir di sini
namun sang ombak menjilatnya untuk yang kesekian kali
tanpa perlawanan,
saat ini aku hanya ingin menggenggam butiran yang tersisa
kan kupunguti satu per satu butiran yang menempel di telapak tangan
di sela kuku-kuku
yang berceceran di jalan
untuk kubawa pulang
tapi itu nanti
saat ini aku hanya ingin menikmati
membiarkan ombak-ombak kecil tertawa
membiarkan telingaku meliar
berserah pada angin yang mendesah
inilah titik yang pernah kutanya
titik yang memaksaku berhenti
untuk merasa sakitnya sakit
untuk aku bisa mengerti
dan itulah indahnya menjadi seorang manusia
titik
membentanglah lautan biru yang luas berbatas pandang
tak ada fatamorgana
sebuah garis dengan jelas membelah samudra dan langit cantik di atasnya
baru saja, sang awan menumpahkan amarahnya
baru saja, langit menumpahkan tangisnya
angin pun tak kalah gaya, ia ikut mengacaukan segalanya
saling mengejar dan terus menyakiti
sampai akhirnya datanglah matahari
pagi yang indah itu akhirnya datang
dan laut selepas badai memang jauh lebih tenang
aku duduk sendiri
dulu, ada istana pasir di sini
namun sang ombak menjilatnya untuk yang kesekian kali
tanpa perlawanan,
saat ini aku hanya ingin menggenggam butiran yang tersisa
kan kupunguti satu per satu butiran yang menempel di telapak tangan
di sela kuku-kuku
yang berceceran di jalan
untuk kubawa pulang
tapi itu nanti
saat ini aku hanya ingin menikmati
membiarkan ombak-ombak kecil tertawa
membiarkan telingaku meliar
berserah pada angin yang mendesah
inilah titik yang pernah kutanya
titik yang memaksaku berhenti
untuk merasa sakitnya sakit
untuk aku bisa mengerti
dan itulah indahnya menjadi seorang manusia
titik
Comments
Post a Comment