diantara, dan yang menyertainya.

tanpa terasa. karena terbiasa, semakin hari jarak itu semakin dekat. dan karena terbiasa, tak lagi terindahkan apa yang ada di sekeliling kala perjalanan menuju ke sana. tak ada yang tak biasa, semua terlihat sama. sekarang, atau di hari-hari sebelumnya.

saat jarak menjadi begitu dekat, semua menjadi begitu kabur. seperti saat kamu memicingkan mata, maka tak terlihat lagi salur-salur bulu mata di sana. dan saat jarak menjadi begitu dekat, semua jadi begitu buram. semua menjadi satu pandang. tak ada lagi garis tegas. tak ada lagi bentuk yang jelas. ini menjadi itu. itu menjadi ini. aku menjadi kamu. kamu menjadi aku. aku kehilangan kamu. kamu kehilangan aku. aku kehilangan aku. kamu kehilangan kamu. aku tak lagi kenal kamu. kamu tak lagi kenal aku. kamu tak kenal kamu. dan aku, tak kenal aku.

karena jarak yang mendekati, tidaklah sendiri. ia datang bersama waktu. dan hanya waktulah yang tetap menjadi dirinya sendiri. ia menggilas apa yang ada di hadapan, karena ia harus terus berjalan. perlahan, tapi pasti. waktu telah melakukan pembunuhan. itulah mengapa tak ada lagi jarak diantara kita.

dan kamu meminta waktu?

ia selalu ada di sana, sayang. tanpa diminta ia selalu mengiringi kamu. begitu juga aku. tidak kurang. tidak lebih. dalam bentuknya yang konstan. tidak akan ia menunggumu. atau aku. dan tidak pula ia akan mengejar.

jika pertama kali rasanya begitu menyenangkan, kenapa sekarang rasa itu terlupakan?

waktu telah membunuh rasa. waktu telah membunuh jarak. waktu telah menghapus apa yang dulu kita ingat. dan waktu tidak akan menyembuhkan perasaan sakit yang ditimbulkan karenanya.

tapi waktu dapat menghidupkan kembali jarak yang hilang. atau mendekatkan yang membentang. hingga terbentuk cukup ruang. untuk kamu. untuk aku. untuk kita berkembang.

Comments